Ajang bergengsi ini menghadirkan para pesilat terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, menjadikan atmosfer kompetisi penuh semangat dan antusiasme.

Sebanyak sebelas mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Universitas Negeri Makassar (UNM), turut berlaga dalam pertandingan tersebut. Penampilan mereka membuktikan kualitas atlet dari Sulawesi Selatan, dengan tiga di antara sebelas atlet mahasiswa UNM berhasil meraih gelar juara. Raihan ini mengantar UNM sebagai tim peraih Juara Umum untuk pertandingan pencak silat Nasional ini.

Veri, mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, tampil gemilang dan membawa pulang medali emas setelah melalui serangkaian pertandingan sengit. Selain itu, dua rekannya juga berhasil meraih medali perunggu. Muh. Hadi Prayoga, mahasiswa jurusan Ilmu Keolahragaan, dan Muhammad Fadli, mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, masing-masing menyumbang medali perunggu di kategori lomba yang berbeda.

Ketua panitia penyelenggara menyampaikan apresiasi atas partisipasi dan semangat para peserta yang telah berjuang keras. “Kami sangat bangga dapat menyaksikan para atlet muda Indonesia menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk mempererat persaudaraan di antara atlet,” ujarnya.

Sementara pelatih silat sekaligus dosen FIKK UNM, Muslim Bin Ilyas atau yang akrab disapa Coach Moe menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan perguruan tinggi yang telah mendukung kegiatan pengembangan diri mahasiswa. Coach Moe berharap agar keseriusan ini terus terjaga sehingga mahasiswa makin bersemangat untuk mengikuti perlombaan yang membawa nama baik UNM, dan Sulawesi Selatan.  

Dekan FIKK UNM, Prof. Hasmyati juga memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa FIKK yang telah berprestasi. “Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa usaha keras dan latihan yang konsisten dapat membuahkan hasil. Semoga capaian ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Kejuaraan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan olahraga pencak silat di Indonesia sekaligus inspirasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi di bidang olahraga.

Keberhasilan Finalirin ini tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan yang turut mendukung penuh pembinaan dan pelatihan para atletnya. Dalam pertandingan yang sangat kompetitif ini, Finalirin berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan teknik dan strategi yang matang, membuktikan kualitas latihan dan dedikasinya selama ini.

Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNM, Prof. Dr. Hj. Hasmyati, M.Kes memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa didiknya. “Kami sangat bangga dengan pencapaian Finalirin yang berhasil meraih medali emas pada Kejurnas Karate Piala Ka Polri. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan atlet secara individu, tetapi juga mencerminkan kualitas pendidikan dan pembinaan di fakultas kami. Semoga keberhasilan ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi di bidang olahraga dan akademik,” ujar Prof. Hasmyati.

Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa FIKK Universitas Negeri Makassar terus berkomitmen dalam mengembangkan potensi mahasiswa, baik di bidang akademik maupun olahraga, guna mencetak generasi muda yang berprestasi di berbagai ajang.

Dalam ajang bergengsi ini, beberapa mahasiswa FBS UNM berhasil menyabet berbagai penghargaan, antara lain:

– Tim 1 Laga Ligo FBS UNM: Juara 3 Lomba Film Berbahasa Daerah

– Nurmusliana (Jurusan Bahasa Indonesia): Juara 1 Lomba Pidato Pengutamaan Bahasa Negara Tingkat Perguruan Tinggi

– Lucky Palamba (Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris): Juara 3 Lomba Pidato Pengutamaan Bahasa Negara Tingkat Perguruan Tinggi

Prestasi membanggakan ini membuktikan bahwa mahasiswa FBS UNM tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kreativitas dan kemampuan komunikasi yang luar biasa. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen FBS UNM dalam mencetak generasi muda yang berdaya saing dan peduli terhadap pelestarian bahasa dan budaya daerah.

Prof. Anshari, Dekan FBS UNM, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa FBS UNM. “Prestasi ini merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari para mahasiswa. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan mengharumkan nama UNM,” ujarnya.

Nurmusliana mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih. “Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Prestasi ini tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing, teman-teman, dan seluruh civitas akademika FBS UNM,” ucapnya.

Rektor UNM Prof. Karta Jayadi mengungkapkan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh tim atas pencapaian prestasi UNM di pentas Abdidaya Ormawa 2024.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada tim Abdidaya Belmawa UNM yang telah berhasil meraih posisi terbaik dalam Ajang Nasional yang melibatkan semua Perguruan Tinggi di Indonesia. Selamat kepada pimpinan, pembimbing, mahasiswa atas baktinya kepada keilmuan, dan masyarakat, anda adalah aset bangsa yang harus diberi fasilitas dan penghargaan yg layak,” ungkapnya.

“Ini kebanggaan bagi UNM, karena kompetisi ini sangatlah ketat dan kompleks persoalan yang dihadapi karena melibatkan kalangan external sebagai bagian dari konsep pengabdian kepada masyarakat, untuk mengoptimalkan peran dan fungsi personal dan komunitas di dalam masyarakat,” tambahnya.

7 tim yang berasal berasal dari 2 tim Fakultas Bahasa dan Sastra, 2 tim dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, 1 tim dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, 1 tim dari Fakultas MIPA, dan 1 tim dari Unit Kegiatan Mahasiswa Pinisi Choir. sehingga menjadi kampus diurutan kedua paling banyak meraih medali.

Adapun penghargaan yang di dapatkan UNM pada Abdidaya Ormawa 2024, yakni:

1. Kategori: Perguruan Tinggi Tervisioner

Tim: UNM

Juara: Terbaik 1

2. Kategori: Tim dengan Capaian Tujuan dan Indikator Keberhasilan Terlengkap

Tim : PPK ORMAWA HMJ GEOGRAFI FMIPA UNM 

Juara : Terbaik 3

3. Kategori: Ormawa Terkomunikatif

Tim: BKMF SINAPSIS FIKK UNM

Juara: Terbaik 1 

4. Kategori: Tim Manajemen Kerja Terinovatif

Tim: BKMF SINAPSIS FIKK UNM

Juara : Terbaik 3

5. Kategori: Tim dengan Keberlanjutan Tertinggi

Tim : HIMAPRODI PBSI DEMA JBSI FBS UNM 

Juara : Terbaik 1

6. Kategori: Ormawa Teraktif

Tim: HIMAPRODI PBSI DEMA JBSI FBS UNM

Juara: Terbaik 3 

7. Kategori: Dosen Pendamping dengan Pemahaman Pemberdayaan Masyarakat Terbaik

Nama: Bobby Poerwanto

Juara: Terbaik 1

8. Kategori: Mitra Terinovatif

Tim: Pinisi Choir

Juara: Terbaik 3

Kemudian satu Perhargaan dari panitia pelaksana 

Kategori: Stand Pilihan Pengunjung 

Tim: Pinisi Choir

Juara: Terbaik 2

Penganugerahan ini diterima langsung oleh rektor UNM Prof. Karta Jayadi pada Malam Resepsi Anniversary Fajar Awards yang dilaksanakan di Hotel Claro, Makassar. Kamis (7/11/2024).

Prof Karta mengaku bahagia dengan penghargaan yang diterima UNM. Menurutnya, ini salah satu pencapaian terbaik dari banyak pencapaian yang telah diraih. 

Tidak dipungkiri selama kepimpinannya banyak peremajaan sarana dan prasarana yang dilakukan. Hal tersebut merupakan bentuk komitmennya untuk membawa UNM semakin maju. 

“Kualitas layanan pendidikan memang yang utama saya benahi ini bentuk komit saya untuk terus memajukan UNM”, jelasnya. 

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tersebut berlangsung dengan meriah dan diikuti oleh berbagai perguruan tinggi serta pelaku kuliner dari berbagai daerah.

Dalam kompetisi ini, mahasiswa UNM berhasil menyabet Juara 1, 2, dan 3 sekaligus, membuktikan keunggulan mereka dalam mengolah kuliner berbasis rempah khas Nusantara. 

Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga dedikasi mereka dalam melestarikan kekayaan kuliner tradisional

Festival Warisan Rasa Rempah Sulawesi Selatan bertujuan untuk menggali dan mempromosikan kekayaan rempah Nusantara, serta memperkenalkan keunikan rasa kuliner Indonesia ke kancah yang lebih luas. Dengan kemenangan ini, mahasiswa Tata Boga UNM turut berkontribusi dalam memperkuat eksistensi kuliner tradisional di era modern.

semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa Universitas Negeri Makassar untuk terus berinovasi dan berkarya di berbagai bidang.

Tim PKM UNM berhasil meraih medali emas dalam kategori poster untuk Skim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) menampilkan inovasi dan kreativitas yang luar biasa dalam penelitian yang mereka lakukan denga jdul yakni  “Pappaseng tellu riala sappo: resiliensi remaja penyintas bunuh diri di kota Daeng dalam perspektif teori grotberg” riset ini diketuai oleh A.Asad Fathan dari Prodi Bimbingan dan Konseling UNM beranggotakan Nabilah Nurul Inayah, A.Qanitah, Nur Usna, Alfin Elkindy dan dibimbing oleh Bapak Akhmad Harum, S.Pd., M.Pd

Selain itu, mahasiswa UNM juga berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori Mahasiswa Bertalenta yakni Erin Putri Sosang pada Skim PKM-PM 2 yang bimbing pula oleh Akhmad Harum, S.Pd.,M.Pd. 

Ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia di UNM semakin meningkat. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, dedikasi, dan semangat kolaboratif dari pimpinan PT dan seluruh tim yang terlibat. Kontribusi mereka dalam berbagai bidang ilmu menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNM memiliki potensi yang sangat besar untuk berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi, serta membawa nama baik universitas di kancah nasional dan internasional. Teruslah berprestasi dan jadilah inspirasi bagi generasi mendatang

Dengan prestasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa UNM khususnya kader UKM Olahraga UNM yang terinspirasi untuk mengembangkan diri untuk mendapatkan gelar juara. Pencak silat sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia terus dijaga dan dilestarikan melalui generasi muda yang bersemangat dan berkomitmen dalam berprestasi.

Selamat kepada Ayunda Pasha dan UKM Olahraga UNM. Teruslah berjuang dan bawa lebih banyak kebanggaan untuk UNM di masa depan.

Adapun tujuh tim yang lolos diantaranya Himaprodi PBSI Dema JBSI FBS UNM, HMJ Geografi FMIPA UNM, HMPS PBA ‘Arsy, HMPS Pend. Sejarah FIS-H UNM, BKMF Sinapsis FIK UNM, serta yang terakhir yakni UKM PSM UNM – Pinisi Choir.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR3) Arifin Manggau menyebutkan sangat bangga akan ke tujuh tim pelaksana atas pencapaian yang di raih. Ia juga menambahkan  kelolosan tujuh tim merupakan prestasi yang luar biasa setengah dari 14 tim yang lolos pendanaan dapat ikut serta dalam abdidaya di Bali.

“Sangat bangga dengan pencapaian luar biasa dari 7 tim PPK Ormawa UNM yang berhasil lolos visitasi menuju Abdidaya Nasional di Bali,” sebutnya

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan  UNM berhasi menjadi perguruan tinggi ketiga terbanyak se-Indonesia meloloskan tim PPK Ormawa. Hal ini merupakan suatu bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras TIm PPK Ormawa UNM.

“UNM menjadi perguruan tinggi terbanyak ke-3 se Indonesia yang meloloskan tim PPK Ormawa menuju Abdidaya Nasional di Bali,” katanya

Terakhir, Arifin sapaanya mengungkap harapan untuk Tim Pelaksan PPK Ormawa yang lolos Abdidaya 2024 agar dapat memboyong medali serta menghantarkan UNM menjadi juara di ajang Abdidaya Nasional di Bali.

“Kami berharap semoga tim yang lolos Abidaya Nasional di Bali mampu meraih medali emas dan mengantarkan UNM Menjadi juara,” harapnya. (*)

FBS UNM jadi penyumbang terbanyak tim yang lolos ke PIMNAS ke-37 Unair Surabaya.

Total ada tujuh tim UNM lolos.

Tiga tim di antaranya tim mahasiswa FBS UNM. Empat tim lainnya berasal dari 2 tim dari FMIPA, dan 2 tim FIP.

Adapun judul penelitian mahasiswa FBS UNM yang lolos antara lain “Language Therapy Model (LTM) untuk peningkatan kognitif dan kualitas hidup lansia dengan Afasia” yang masuk pada Skim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM).  Judul penelitian tersebut ditulis oleh mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Umrah bersama anggotanya. Dibimbing dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Asri Ismail. 

“Pelanggaran UU ITE dari Perspektif Linguistik: Perilaku Agresivitas Verbal Remaja di Media Sosial dan Faktor yang Mempengaruhi,” yang pada skim Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Penelitian tersebut ditulis oleh mahasiswa bahasa Asing Hendrik Paschaliano De Ornay dkk. Dibimbing dosen Pendidikan Bahasa Jerman Yusri.

Ketiga berjudul “Cyber Grooming dalam Perspektif Linguistik Analisis Tindak Tutur Perilaku Cybey Grooming sebagai Bentuk Tindakan Preventif Kekerasan Seksual” yang pada skim Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Penelitian itu ditulis oleh mahasiswa bahasa Asing Ainul Muminin dkk. Dibimbing dosen Pendidikan Bahasa Jerman Syamsu Rijal.

Awalnya UNM mengusulkan 400 proposal penelitian karena masuk sebagai kampus dengan skema mandiri. Kemudian sebanyak 42 tim dinyatakan lolos PKM pendanaan. 11 tim di antaranya berasal dari FBS.

Jumat (30/8/2024) malam Kemendikbudristek mengumumkan sebanyak 7 tim UNM lolos ke PIMNAS ke-37 UNAIR Surabaya. 

Nantinya tim UNM ini akan bersaing dengan 400 tim dari berbagai kampus se-Indonesia baik negeri ataupun swasta. 

400 tim itu lolos setelah bersaing melalui Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) dari 5000-an proposal yang dinyatakan lolos pendanaan.

Hal itu tertuang dalam surat Kemendikbudristek Balai Pengembangan Talenta Indonesia bernomor 1178/J7.1/PN.00/2024 28 Agustus 2024 tentang Pengumuman peserta PIMNAS ke-37 tahun 2024.

PIMNAS merupakan event resmi tahunan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bidang penalaran untuk memperlombakan karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.

PIMNAS adalah ajang ilmiah mahasiswa paling gengsi untuk level nasional antarmahasiswa.

Tahun ini Universitas Airlangga Surabaya didaulat sebagai tuan rumah, yang diselenggarakan selama 14 sampai 19 Oktober 2024 mendatang.

Dekan FBS UNM Prof Anshari menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang dibuat mahasiswa kampus ungu. “Alhamdulillah, prestasi karya ilmiah yang sangat membanggakan. Saya menciptakan iklim dan kultur akademik di kalangan mahasiswa termasuk di lembaga kemahasiswaan. Hal ini terbukti dengan banyaknya raihan prestasi kompetisi yang diselenggarakan dirjen belmawa kemendikbuddikti,” ujarnya.